Hinaan Membawa Berkah
- Home
- Cerita bokep
- Hinaan Membawa Berkah
Ini tulisan pertama saya. Bosen jadi pembaca, pengen nyoba sekali-sekali jadi penulis hehe. Maaf kalo masih jelek atau asal-asalan. Saya yakin semproters yang baik punya keritik dan saran yang baik juga, terimakasih
======
Brakk!!
“uhuk.. Uhuk.. Uhuk…” Aku langsung tersendak sambil mengelap mataku karena perihnya kuah baso.
“Woi, sialan lo! Dateng-dateng rusuh amat!!” Teriak Edo.
yup, nama ku Edo, Edo Prasetya. Sebagai gambaran ak seorang mahasiswa semester akhir di sebuah Universitas swasta di Jakarta. Badan ku yang tinggi, tegap, dan yang terpenting memiliki wajah yang tidak terlalu ganteng dan tidak terlalu jelek juga, itu salah satu alasan mengapa ak sangat terkenal di kampusku ini.
“Eh Homo!! Makan terus lo, gw lagi BT nih” teriak Tasha.
Tasha adalah wanita yang hampir sempurna di mata lelaki. Tasha Anggraini wanita berbadan mungil dan cantik ini, hampir semua keindahan wanita di miliki oleh Tasha. Selain itu dia juga pandai bergaul, dan yang membuat ku heran dia bergaul dengan siapa saja dari OB, tukang jualan, dosen bahkan mahasiswa. Entah apa saja yang di obrolin. Pernah suatu saat dia ngobrol dengan dosen, sebenernya obrolannya hanya biasa, tetapi Setelah saya meliahat mata dosen saya, dia selalu melirik ke daerah terlarang nya Tasha, dan begitu jg dengan tukang jualan yang biasa dia beli, hanya bengong melihat dari ujung rambut sampe ujung kaki.
“Woi! Homa Homo Homa Homo aje lo!” teriak ku sambil ngelap kuah yg tumpah ke baju dan mata ku.
“Ish.. Lo kenapa sih teriak-teriakan gitu” Celetuk Tasha sambil ikut memesan baso.
“lo bilang td lo lagi BT kan? iya kan?? IYA KAN???” teriak gue.
Dengan lembut Tasha berkata “Ih… Apaan sih Do, biasa aja kali ngomongnya. lo knp sih?”
“Gue juga lagi BT nih. Dan lo tau ga itu kenapa?”
“Edo kenapa?” Dengan lembutnya Tasha berkata sambil membantu ngelap baju ku yang basah karena gebrakan tasnya.
“Oke gw jelasin ke lo ya. Pertama gw bukan homo, keDua walaupun gue ga punya cewe bukan berarti gue HOMO!! keTiga mata gue PEEERRIIIIHH BAAANNGGEEET!!!!” Teriak gue tepat di depan mukanya Tasha.
Tasha dan Jono si tukang baso pun ikut tertawa terbahak-bahak karena melihat gw kesakitan “ahahahhah hahhah ahha”.
Sambil mengusap-usap punggungku Tasha berkata “oke oke gue minta maaf untuk permasalah lo yang keTiga . Tapi…. Untuk yang Pertama sama yang keDua kayanya gue ga bisa minta maaf, kaaareeeenaaaa…… LO KAN EMANG HOMO!!! ahhahhaa”.
“HaH! Mas beneran homo toh” Si Jono pun mulai ikut campur menambah beban hidup gue. “Pantesan setiap makan di sini selalu ngajak cowo terus, sekalinya bawa cewe itu pun cewe orang”.
“Bener kan. Orang-orang juga udh tau Do kalo lo itu homo, tenang aja Do ini negara bebas, banyak ko yg kaya gitu. Bener kan bang?” Meyakinkan si Jono
“Benar, benar sekali non. tapi awas aja ya kalo deket-deket saya”. Sambil manggut-manggut seperti boneka anjing di mobil.
“Auuu Ahhh. cape ngejelasin ke lo ber2!!!” teriak gw
Dan tak lama kemudian Dina memanggil Tasha. Bernama lengkap Dina Adirasanti adalah sahabat Tasha. Dina memiliki wajah ataupun tubuh seseksi Tasha. tapi dia memiliki wajah yang sangat nakal sekali, sehingga siapa pun yg melihat Dina rasanya ingin langsung memperkosa Dina di tempat itu juga, ditambah lagi setiap dia berbicara dengan orang seperti mendesah.
“Eh Edo..” Dengan lembut Dina berkata. “ayo Sha jadi ga?”
“Ayoo” Ucap Tasha.
“Dadah Edo…….” Ucap bidadari-bidadari cantik
Kecantikan dan keseksian mereka ber2 membuat ku terbuai sehingga ak lupa kalau Tasha belum membayar basonya si Jono. “kenapa setiap ketemu Tasha lebih banyak ruginya dari pada untungnnya. Ah eeelaaahh!” Gerutuku dalam hati.
======
Dari pada BT mendengar omongan si Jono dan Tasha, akhirnya ak memutuskan untuk ketempat fitnes. Memang benar apa yang di katakan peneliti tentang olahraga. Olahraga memang dapat menambahkan mood dan menghilangkan stres sambil melihat cewe-cewe senam.
Setelah berkeringat akhirnya ak memutuskan untuk berenang untuk menyegarkan diri sekalian makan untuk mengisi tenaga. Yup, tempat fitnesnya memang gabung dengan kolam renang. Sambil memesan nasi goreng saya melihat sekitar sambil melirik putri duyung yang cantik dan seksi.
Dan tak lama akhirnya seorang pelayan mengagetkan saya dan menghancurkan lamunan jorokku. “Mas ini makannya udh jadi”
“Oh iya makasih ya mbak” ucapku
Sambil makan nasi goreng ak pun berkhayal “Seandainya ada Tahsa atau Dina disini pasti ak akan…….”
kriiiiinggg krrriiiiiingggg krrrriiiinggg
Dan tak lama memang Tuhan mendengar doa ku. kulihat hp ternyata Tasha yg menelepon.
“Halo homo lagi dimana lo?”
“Si kampreeett! udh gue bilang, gue bukan homo”
“Iya deh Do. lo lagi dimana?”
“Lagi di tempat fitnes. Kenapa?”
“Tuh kan bener ini anak lagi di tempat fitnes hiihihi”
Aku pun bisa mendengar ucapan Tasha dan Dina yang sedang menertawaiku
“ah lo mah nelepon gue buat ngehujat gue doang”
“Ih marah… Gue sama Dina mau kesana nih. Gue mau berenang, blh ga?
yaaa Tuhan. Ternyata Tuhan memang selalu mendengar hambanya, Tuhan memang ada, terimakasih Tuhan.
“Doo.. Doo.. Halooooo”
“Eh iya sha. kesini aja, kan memang tempat umum juga, bebas siapa aja dateng”
“oke tunggu gue sama Dina ya”
Setelah selesai makan dan pemanasan kecil ak pun siap untuk berenang. baru saja menyemplungkan diri kedalam air ak pun melihat 2 sosok mahluk ciptaan Tuhan yang hampir sempurna. Ak pun memutuskan untuk naik ke atas lagi.
“Hei” Sapa Dina dengan suara khasnya,
“Ga lama kan nunggunya?” Lanjut Tasha.
“Yah,, lumayan lah” Lanjut ku “buruan gih ganti baju, gw tungguin”
Sambil membuka kaos ketat yang di gunakan DIna “Ini gw udh pake bajunya”.
Dan tanpa sadar gue langsung mengucapkan “WOW”
“Kenapa Do? Salah ya buka disini?” tanya Dina sambil terus membuka kaos dan celana jeansnya di depan muka gue persis. Dan terlihat lah bikini berwarna pink. Bikini tersebut hanya menutup sebagian toketnya yang memang ingin keluar. Gue pun hanya terkagum-kagum dengan kelakuan Dina. Dan gue pun di kagetkan dengan ucapan Tasha “ih elo Din ya,, ga ada malunya. yaudah gue buka disini juga deh”.
Tak mau kalah dengan Dina, Tasha pun akhirnya membuka kaos dan celananya, Tasha memakai bikini yang berwarna merah dan hitam. Warna merahnya hanya meutup sebaguan toket lubang memek dan lubang pantatnya, ingin sekali ak menarik tali yang berwarna hitam itu untuk melihat isinya. Dan akhirnya mereka ber dua hanya menggunakan bikini yang super seksi. dan mereka berdua langsung mengapit saya dan menggoda saya “Do seksian punya gue apa punya Tasha?” Dina berkata dengan nada desahan andalannya tepat di kuping gue, gue pun salah tingkah melihat kelakuan mereka ber2.
“Udah yu turun, pusing pala gw lama disini” Ucap gue
“Pusing kepala atas atau kepala mana nih” Ucap Dina
“hihihi” Ketawa kegirangannya Tasha
Setelah di air ak baru sadar, tenyata bukan hanya ak saja yang menikmati pemdandangan indah ini, ternyata seisi kolam renang menikmatinya, untung saja tidak terlalu banyak orang di sini hanya sekitar 15 orang termasuk pelayan-pelayan makanan. Ak pun hanya bengong saja. Tasha pun langsung beranang menjauh, karena dia memang bener-bener ingin berenang. Lain lagi dengan Dina, yang hanya memain kan air saja.
Dan akhirnya ka memutuskan untuk mengobrol dengan Dina di dalam air sambil memperhatikan Tasha takut kalau di dogoda orang ataupun tenggelam.
Sehingga tak sadar ada tangan yang memegang kontol ku ini, dan setelah kulihat ternyata Dina sedang mengocok kontol ku ini. dan dia berkata “besar jg ya. ininya di ajarin fitnes jg ya biar besar”. Gue pun hanya diem dan merasa keenakan karena kocokan Dina terhadap ku. Sambil terus mengocok kontol gue, gue pun membranikan diri untuk memegang toket Dina. Gue pun memegang toketnya dari luar dan sambil melihat ke kanan kiri takut ada yang melihat kelakuan gue dan Dina.
Tak sampe disitu dina langsung mengeluarkan kontolku dan, berkata “Enak kali ya nyobain main di air” dan dia langsung nyelem ke air dan langsung melumat kontol gue, dan gue hanya bisa menahan desahan gue. ga sampe 30 detik Dina keluar lagi dari air “gila! gede banget, gue sesek napas karena kontol lo, bukan karena air”
“Jangan disini din, ga enak sama orang, apalagi Tasha” bisik ku,
“Yu pindah, gue duluan ya, ntr lo nyusul” bisik Dina
Dina langsung keluar dari air. Ak pun terus melihat kemana arahnya Dina sambil melihat pantatnya yang sangak seksi, dan ternyata perginya ke kamar mandi perempuan. javcici.com Ak pun langsung keluar dari air dan langsung menyusul Dina. Sebelum sampai ke tujuan, tangan Dina menunjuk ke air dan berteriak “Tasha!!!! Tashaaa Do!!”, dan ternyata Tasha tenggelem di dalam air. Dengan sigap langsung saja ak lari meloncat ke dalam air untuk mnyelamatkan Tasha.
Dan akhirnya ak dan orang-orang di sekitar Tasha langsung menyelamatkan Tasha. Bikini Tasha yang bagian atas tidak ada, entah kemana larinya itu bikini. langsung saja membawa ke atas air, dengan sigap Dina langsung mengambil handuk dan langsung menutupi payudara Tasha yang seksi itu.
Tak lama Tasha pun sadar. Dan dengan ngototnya dia berkata “gila gue td di gerepe di dalem air, hampir aja gue mati” “loh ini atasan gue kemana?? berengsek tuh orang!” Tasha pun sadar atasanya sudah tidak ada.
“Iya gue jg bingung ko bs ilang ya?” celetuk ku
“elo sih pacaran melulu di pojokan, bukannya ngejagain gue!!!” kotot Tasha
Gue dan Dina hanya bisa menunduk dan diem.
“Yaudah, ganti baju aja yu terus langsung balik” Ucap Dina “lo duluan aja sha, gw mau mesen minum dl” lanjut Dina
“eh lo HOMOOOO temenin gue!! ntr gw di perkosa lg disini” Teriak Tasha
Akhirnya kami pun sampai di kamar mandi wanita dan Tasha teriak “eh Do tungguin gw di depan pintu ya, gue takut”. Dan gue pun hanya bisa menunggu di depan pintu. Ada perasaan tanggung terhadap Dina karena memang belum tuntas, dan ada perasaan tidak enak dengan Tasha. karena kelakuan gue dan Dina hampir saja Tasha di perkosa, dan hampir mati karena tenggelem.
Brukk!!
Gue pun di kagetkan oleh benda yang jatuh dari dalem kamar mandi Tasha
Dengan sigap gue langsung masuk kamar mandi dan ternyata tempat perlengkapan mandi Tasha yang di gantung di gantungan pintu pun jatuh
“Ee..do..oo..” Ucap Tasha, dengan cepat Tasha mengambil handuk dan menutupi badannya yang seksi itu
Ak pun hanya diam mematung dengan apa yang ak lihat. ak lihat Tasha telanjang bulat, ak melihat toketnya Tasha yang sangat indah dan melihat memeknya yang di tumbuhi bulu-bulu halus. Mungkin karena nanggung oleh perbuatan Dina td, ak pun langsung menghampiri Tasha dan melumat bibir tipisnya itu.
“Do.. aachh Doo.. jangan Do..” sambil coba menolak ciuman Edo.
Tasha mencoba menolak dengan bergoyang ke kanan dan kekiri, ternyata itu malah gerakan yang salah, gerakan itu hanya malah menjatuhkan haduk Tasha yang satu-satunya alat yang bisa menutupi bagian intim Tasha. Akhirnya Tasha menyerah dengan apa yang di perbuat Edo. Dia mengikuti permainan Edo.
Dan akhirnya Edo melumat putingnya Tasha, tangan kiri ku memaikan itilnya Tasha. “Do… Dooo.. Achh.. Pin..tu. ahh tttuu tuuup doo..”
Ak pun tidak menutup pintu kamar mandinya, ak hanya menutup gordeng di dalem yag membatasi tempat bilas yang satu ke yang lain. Dan ak langsung menjilati memeknya Tasha dalam posisi berdiri, tak lama Tasha menggelinjang nikmat dan berkata “D..oo.. masss…ukkiii…nn doo..”. Ak pun tidak memperdulikan ucapan Tasha dengan tetap menjilati memeknya Tashaa.
Dan akhirnya ak ditariknya berdiri, kami pun berciuman dan Tasha mendorong ku keluar dari tempat bilas dan mendorong ku ke wastafel. Tasha pun lari menutup kamar mandi dan mengunci pintunya. Dia pun lansung menjilati kontolku yang memang dari tadi sudah berdiri tegak.
“gila lo Do gede banget, ini muat ga di mulut gue?” Ucap Tasha sambil menjilat-jilat kontol ku
dan ak pun hanya bisa terdiam dan menikmati lumatan Tasha “aaahhhhccchh aachhh achhhh eeennn.. aaak.. ssshhhaaa”
Ak pun langsung menarik Tasha menyuruhnya menungging langsung saja kontolku memasuki memeknya yg sempit. “ini memek peereeet baangett shaa, enak baaanggeet sssummpahh” ak pun langsung tancap gas “aaacccchhh aacchh ahh”
Ak pun menyuruh Dina berganti posisi ak menyuruh Dia duduk diatas wastafe itu sambil mengangkang dan ak jilati dulu sebelum memasuki kontolku. “Achh doooo Doo ahh, Cepee… tan dooo” dan ternyata Tasha orgasme untuk yang kedua kalinya “ahh eeennaa…kkk bbaaa…nggg…tt. do…”
“tapi gue belom keluar nih!” bisik gue ke Tasha, Dan Tasha pun langsung melumat kontol gue. “enak ga Do isepan gue?”
Dukk Dukk Dukk!
“woi Sha lo di dalem ya?! Woi!! buka dong gue kebelet kencing nih!! yailah kamar mandi pake di kunci segala sha!! Buka sha” Teriak Dina
Ak pun dan Tasha pun kaget dan langsung memakai celana renang gue lagi. Dan Tasha pun langsung memakai bh dan celana dalem, dan langsung melilitkan badanya dengan handuk. Dengan napas yang masih tidak teratur Tasha membuka kunci pintu “apaansih berisik banget din. santai aja kali Dinnn”
“Ya Elo lagian pake di kunci-kunci segala, trauma lo ceritanya? masa gitu aja trauma, lebay lo ah!” ucap Dina. Dan tak sengaja Dina melihat sosok kaki pria di balik gordeng di sebelah kamar mandi tempat Dina pipis. “Oh ternyata bukan trauma toh… Do udh keluar aja, masih kaku aja sama gue”
“hehehe” ak hanya terseyum kecil
Tasha pun langsung melanjutkan mandinya. dan dia teriak “kasian tuh Din, si Edo nanggung, emang enak suuukkuurriiinn!”.
“kenapa ya setiap lagi enak ada yang ganggu terus” ucap Edo di dalam hati
======
Sekian dulu ya. Ane cuma minta kritikan dari tulisan ane. tapi tolong ane jangan sampe di hujat yang aneh-aneh, ane udah terlalu sering di hujat sama Tasha dan Dina hehehehhe,,,,,,,,,,,,,,,,,,